Berita

Kaprodi DIII Kebidanan UNISLA Ibu Eka Sarofah Ningsih, SST, M.Kes.

Menjadi Bidan Adalah Tugas yang Mulia

Eka Sarofah Ningsih

 

Nama                      :  Eka Sarofah Ningsih, S.ST,. M.M.Kes

TTL                          : Lamongan 31, Mei 1978

Alamat                    : Perumahan Kembangan Regency Blok D No. 3 Gresik

Riwayat Pendidikan

  • SD Randuagung 3
  • SMP Semen Gresik
  • SPK Pemda Lamongan
  • PPB (Program Pendidikan Bidan) Pemda Lamongan
  • Akbid Poltekes Surabaya
  • D4 Insan Unggul Surabaya
  • S2 Universitas Muhammadiyah Jakarta

Riwayat Organisasi

  • IB (ikatan Bidan Indonesia) 2007-sekarang

Riwayat Pekerjaan

  • Bekerja di Ds Bendungan Duduk 1997
  • Bekerja di Ds Penggulu Sedayu 2000
  • Buka Praktik Mandiri dan Buka Klinik 2001
  • Dosen di Akbid Mandiri 2006 (1 tahun)
  • Dosen di Insan Unggul 2009 (1 tahun)
  • Dosen di Unisla 2012-sekarang

Eka Sarofah Ningsih, S.ST., M.Kes ( Kaprodi D3 Kebidanan ) untuk yang kedua kalinya Eka Sarofah S.ST., M.Kes kembali diangkat menjadi Kaprodi D3 Kebidanan. Setelah sebelumnya menjabat pada tahun 2012-2014, Ia melanjutkan  pendidikan S2 di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Selain menjadi dosen, Bu Eka mengisi harinya dengan kegiatan praktik sebagai bidan. Menurut wanita kelahiran 31 Mei 1978 ini, menjadi seorang bidan merupakan tugas yang sangat mulia. Tugas menjadi seorang bidan merupakan tugas yang utama. “Kita harus selalu siap sedia kapanpun dan dimanapun untuk membantu pasien ketika kita dibutuhkan,” ungkapnya.

Selain aktifitasnya sebagai dosen, Bu Eka juga aktif dalam organgisasi IBI (Ikatan Bidan Indonesia). Organisasi ini merupakan wadah yang menghimpun seluruh bidan yang ada di Indonesia. Banyak kegiatan yang ada di dalamnya sehingga Ia senang bisa tergabung di dalamnya. Ia mengaku senang menjadi seorang dosen karna bisa terus mengasah keilmuannya dan dapat menularkan ilmu yang dimilikinya. “Menjadi dosen di Unisla sangat menyenangkan, memperoleh banyak ilmu, dan menambah semangat dalam mengembang ilmu,” terangnya.

Dosen Kebidannan Unisla ini menuturkan bahwa motivasi yang telah mendorongnya menjadi seperti sekarang yaitu suami dan keluarga karena yang selalu menjadi penyemangat dalam melakukan semua aktivitas. “Mereka motivasi terbesar saya yang sudah mendidik menjadi seorang wanita berani, tidak jarang sekarang banyak anak yang melupakan keluarganya padahal mereka adalah motivasi utama dalam hidup kita,” paparnya.

Harapannya untuk Unisla yaitu agar dapat menjadikan D3 kebidanan lebih maju lagi dan lebih terampil dalam membentuk dan menjadikan mahasiswanya menjadi bidan yang professional. “Saya kira Unisla sudah mampu untuk mempersiapkan bidan-bidan yang professional. Fasilitas yang disediakan dosen-dosen pengajar yang mumpuni adalah menjadi modal utama bagi terjaminnya mutu diploma kebidanan ini,” pungkasnya. (ith)

Sumber: Greezma Edisi XXXVI Nov 2018

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.